Monday, March 5, 2012

Mengapa MPASI start 6 bulan, tidak kurang tidak lebih?

*courtesy of Bubu Mia Ilmiawaty Saadah and friends in HHBF

"Kasian bayiku nangis terus, lapar, aku kasih makan aja biar gak nangis"
"Ah jaman dulu juga 4 bulan"
"Kata DSA ku 4 bulan aja, ASI kan udah gak mengenyangkan lagi"
"ah masa, di kampung aja bisa makan 2 bulan"

..........................................................................

Tulisan di bawah ini saya kutip langsung dari milis Lactalea Indonesia :

Banyak sekali pertanyaan dan kritik yang timbul mengenai pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) di usia kurang dari 6 bulan. Bahkan banyak dari kita tidak pernah tahu mengapa WHO & IDAI mengeluarkan statement bahwa ASI eksklusif (ASI saja tanpa tambahan apapun bahkan air putih sekalipun) diberikan pada 6 bulan pertama kehidupan seorang anak. Kemudian setelah umur 6 bulan anak baru mulai mendapatkan MPASI berupa pure buah, bubur lembut, bubur saring, tim, dsb.

Alasan Menunda Pemberian MPASI
Mengapa harus menunda memberikan MPASI pada anak sampai ia berumur 6 bulan ? Kalau jaman dulu (baca : sebelum diberlakukan ASI eksklusif 6 bulan) umur 4 bulan aja dikasih makan bahkan ada yang umur 1 bulan. Dan banyak yang berpendapat gak ada masalah apa-apa tuh dgn anaknya.

Satu hal yang perlu diketahui bersama bahwa jaman terus berubah. Demikian juga dengan ilmu & teknologi. Ilmu medis juga terus berkembang dan berubah berdasarkan riset-riset yang terus dilakukan oleh para peneliti. Sekitar lebih dari 5 tahun yang lalu, MPASI disarankan diperkenalkan pada anak saat ia berusia 4 bulan. Tetapi kemudian beberapa penelitian tahun-tahun terakhir menghasilkan banyak hal sehingga MPASI sebaiknya diberikan setelah 6 bulan.

Mengapa umur 6 bulan adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ?

1. Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan ekstra & besar dari berbagai penyakit.
Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bulan belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dengan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bulan, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yang hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya. 2. Saat bayi berumur 6 bulan ke atas, sistem pencernaannya sudah relatif sempurna dan siap menerima MPASI. Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bulan. 3. Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan Saat bayi berumur < 6 bulan, sel-sel di sekitar usus belum siap untuk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yang masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi. 4. Menunda pemberian MPASI hingga 6 bulan melindungi bayi dari obesitas di kemudian hari. Proses pemecahan sarisari makanan yang belum sempurna. Pada beberapa kasus yang ekstrem ada juga yang perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6 bulan. Masih banyak yang mengenalkan MPASI < 6 bulan

Kalau begitu kenapa masih banyak orangtua yang telah memberikan MPASI ke anaknya sebelum berumur 6 bulan? Banyak sekali alasan kenapa ortu memberikan MPASI < 6 bulan. Umumnya banyak ibu yang beranggapan kalau anaknya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Meski tidak ada relevansinya banyak yang beranggapan ini benar. Kenapa ? Karena belum sempurna, sistem pencernaannya harus bekerja lebih keras utk mengolah & memecah makanan. Kadang anak yang menangis terus dianggap sebagai anak gak kenyang. Padahal menangis bukan semata-mata tanda ia lapar. Belum lagi masih banyak anggapan di masyarakat kita seperti ortu terdahulu bahwa anak saya gak papa tuh dikasih makan nasi diulek ama pisang pas umur 2 bl. Malah sekarang jadi orang. Alasan lainnya juga bisa jadi juga tekanan dari lingkungan dan gak ada dukungan spt alasan di atas. Dan gencarnya promosi produsen makanan bayi yang belum mengindahkan ASI eksklusif 6 bl. Aturan MPASI setelah 6 bulan : Karena < 6 bulan mengandung resiko

Sekali lagi tidak mungkin ada saran dari WHO & IDAI jika tidak dilakukan penelitian panjang. Lagipula tiap anak itu beda. Bisa jadi gak jadi masalah untuk kita tapi belum tentu untuk yang lain.
Misalkan, ilustrasinya sama spt aturan cuci tangan sebelum makan. Ada anak yang dia tidak terbiasa cuci tangan sebelum makan. Padahal ia baru bermain2 dengan tanah dsb. Tapi ia tidak apa2. Sedangkan satu waktu atau di anak yang lain, begitu ia melakukan hal tsb ia langsung mengalami gangguan pencernaan karena kotoran yang masuk ke
makanan melalui tangannya. Demikian juga dengan pemberian MPASI pada anak terlalu dini. Banyak yang merasa "anak saya gak masalah tuh saya kasih makan dari umur 3 bulan". Sehingga hal tsb menjadi "excuse" atau alasan untuk tidak mengikuti aturan yang berlaku. Padahal aturan tersebut dibuat karena ada resiko sendiri. Lagipula penelitan tentang hal ini terus berlanjut. Saat ini mungkin pengetahuan dan hasil riset yang ada masih terbatas dan "kurang" bagi beberapa kalangan. Tapi di kemudian hari kita tidak tahu. Ilmu terus berkembang.

Dan satu hal yang penting. Aturan agar menunda memberikan MPASi pada anak < 6 bulan bukan hanya berlaku untuk bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Tetapi juga bagi bayi yang tidak mendapatkan ASI (susu formula atau mixed). Semuanya akan kembali kepada ayah & ibu. Jika kita tahu ada resiko dibalik pemberian MPASI < 6 bulan, maka mengapa tidak kita menundanya. Apalagi banyak sekali penelitian & kasus yang mendukung hal tersebut. Apapun keputusan ibu & ayah, apakah mau memberikan MPASi < 6 bulan ataupun > 6 bulan, alangkah baiknya dipertimbangkan dengan baik untung ruginya bagi anak, bukan bagi orang tuanya. Sehingga keputusan yang diambil adalah yang terbaik untuk sang anak."

tambahan: baca juga link ini yaa... http://milissehat.web.id/?p=483

Tuesday, February 28, 2012

my boy

He's so cute, isn't it?

Photo Albums at WiddlyTinks.com
Scrapbooking Photo Tinks by WiddlyTinks.com


Beans Lover :))

Digital Scrapbooking at WiddlyTinks.com
Scrapbooking Photo Tinks by WiddlyTinks.com


Bugiiil :D

Scrapbooking at WiddlyTinks.com
Digital Scrapbooking Photo Tinks by WiddlyTinks.com


Bunbun always loving you, now and forever, isnyaAllah ^_^

Konversi Ukuran Satuan

Browsing kesana kemaaari mencari ukuran, jreng jreng *pake nadanya neng Ayu Ting Ting yaak nyanyinya*, hehe. Akhirnya dapetin, semoga bermanfaat yaa khususnya buat Mommies yg nggak punya timbangan/cup takar :)

Konversi dari cangkir/sendok makan ke gram:
Tepung tapioka 1 cangkir = 100 gram 1 sdm = 15 gram
Tepung terigu 1 cangkir = 110 gram 1 sdm = 10 gram
Tepung beras 1 cangkir = 120 gram 1 sdm = 15 gram
Tepung jagung 1 cangkir = 130 gram 1 sdm = 15 gram
Mentega/margarine 1 cangkir = 200 gram 1 sdm = 20 gram
Gula 1 cangkir = 220 gram 1 sdm = 30 gram


Konversi dari cangkir/sendok ke ml :
1 sendok teh (sdt) = 5ml
1 sendok makan (sdm) = 15ml
1 cangkir = 285ml

Konversi dari ml ke gram dan liter
1 mL = 0.9 gram
1 mL = 0.001 Liter

Ukuran Volume Bahan
1 sdt (sendok teh) = 5 ml = 5 cc
1 liter = 1.000 ml = 1.000 cc
1 sdm (sendok makan) = 15 ml = 15 cc
1dl = 100 ml = 100 cc
1 gelas (cup) = 250 ml = 250 cc
1 ml = 1 cc


Ukuran sendok
1 sendok makan peres = 3 sendok teh
1 sendok makan gula pasir = 15 gram
1 sendok makan mentega = 15 gram
1 sendok makan gula pasir halus = 12 gram
1 sendok makan terigu = 8 gram
1 sendok makan bubuk coklat = 6 gram
1 sendok makan tpg maizena/corn flour/ = 12 gram


Ukuran dasar
1 sendok teh = 5 cc
1 sendok makan = 15 cc
1 onz = 30 gram

Mentega :
1/4 cup Mentega = 57 g
1/3 cup Mentega = 76 g
1/2 cup Mentega = 113 g

Semua bahan Tepung dan Gula halus
1/8 cup (2 Tablespoons)
16 g .563 oz1/4 cup
32 g 1.13 oz1/3 cup
43 g 1.5 oz1/2 cup
64 g 2.25 oz2/3 cup
85 g 3 oz3/4 cup
96 g 3.38 oz1 cup
128 g 4.5 oz

Tepung Roti
1/4 cup 34 g 1.2 oz
1/3 cup 45 g 1.6 oz
1/2 cup 68 g 2.4 oz
1 cup 136 g 4.8 oz

Gula putih
2 Tbsp 25 g .89 oz
1/4 cup 50 g 1.78 oz
1/3 cup 67 g 2.37 oz
1/2 cup 100 g 3.55 oz
2/3 cup 134 g 4.73 oz
3/4 cup 150 g 5.3 oz
1 cup 201 g 7.1 oz

Bubuk Cokelat
1/4 c 55 g 1.9 oz
1/3 c 73 g 2.58 oz
1/2 c 110 g 3.88 oz
1 c 220 g 7.75 oz

Madu dan syrup
2 Tbsp 43 g 1.5 oz
1/4 c 85 g 3 oz
1/3 c 113 g 4 oz
1/2 c 170 g 6 oz
2/3 c 227 g 8 oz
3/4 c 255 g 9 oz
1 c 340 g 12 oz

1 cup = 1 gelas belimbing peres
1 cup terigu = 150 gram
1 cup tpg.ketan kemasan = 130 gram
1 cup tpg ketan baru = 190 gram
1 cup kanji/sagu = 100 gram
1 cup tpg beras baru = 150 gram
1 cup tpg roti kemasan baru( panir) = 150 gram
1 cup tpg roti buatan sendiri = 150 gram
1 cup gula halus yg tidak diayak = 250 gram
1 cup gula halus yg diayak = 175 gram
1 cup buah2an kering = 175 gram
1 cup susu encer/air/santan = 200 cc

*Courtesy By Ummu Dihyah in grup MUSLIMAH BELAJAR MASAK,,

5th :)

sebenernya, anniversarynya pas tanggal 07/02, hehee but i have no idea yet, until today :)

Scrapbook at WiddlyTinks.com
Photo Tinks by WiddlyTinks.com


happy 5th yuaaaa Boyang..
Semoga Allah memberikan keberkahan pada hubungan kita, kelapangan pada rezeki kita, kesabaran kepada Ayah dalam menjemput rezeki, ketekunan pada Bunda dalam mengarahkan&mendidik Krishna..

Alhamdulillah sekarang kita bisa tinggal bareng-bareng, walaupun lebih rempong karena udah ada si Bocil jadi babawaannya ga se-simpel dan se-ringkes jaman kita masih berduaan. But, we always make it easy and enjoy :*

No more words.. Just you, for me :)

Banana Cake *Steam

Dapet kiriman ricecooker dari Mertua di Bandung, ternyata di kerdusnya selain ricecooker ada buanyaaaak banget pisang cavendis, baru panen katanya, jadilah ikut dikirim. Shock! Ini pisang udah mateng banget, gak mungkin dibagiin ke tetangga soalnya penampakannya udah kurang manis, yaa you know lah rupa buah pisang kalo udah kematengan seperti apa. Emm cari2 resep, suwun ke Mbah Gugel, yap. Bikin Banana Cake aja. Panggang?No!Kukus aja, hehee..
Bismillaah, belanjalah ke Alf*mart  tepung dll seadanya, heu. Mepet banget nih waktunya, kejar-kejaran sama jam c Boyang ngantor, pokonya sebelum beliau berangkat, minimal adonan udah jadi, tinggal kukus.

Alhamdulillaah, keburu :)
Yuk ah cekidot Bahan-bahannya :

1. Tepung terigu 200gr
2. Telur 4 butir
3. Gula pasir 150gr
4. Margarin 200gr
5. Susu kental manis 50ml atau 3 sendok susu bubuk
6. Pisang dong tentunya, emm jangan tanya jumlahnya pastinya ya, kira-kira 5-7 buah pisang utuh. Blender kasar. Kalau tidak diblender, bisa dilumatkan semi halus.

Additional:
~ ceres
~ oreo
~ roti gandum
~ keju

Steps :
Lelehkan margarin dengan api kecil, tiriskan. Tunggu hingga hangat, tambahkan susu, dan masukkan pisang yang telah diblender tadi. 
Sementara menunggu hangat, kocok telur dan gula sampai mengembang.
Masukkan terigu sedikit demi sedikit, selingi dengan adonan pisang, lakukan sampai habis.
Masukkan adonan ke cetakan, kreasikan "Additional" sesuai keinginan.
Kukus selama 45 menit.
Tararaaa,, jadi deeh :) Selamat menikmati :)



Nb : tadi waktu belanja ngga nemu Sp maupun Bp, dan request suami ingin kue yang bantat, hehe. Kalau ingin ditambah Bp-baking powder, cukup 1 sdt ya.

Saturday, February 18, 2012

Krishna's first puree..

degdegan ga sabar nunggu tanggal 24 jan, kira2 buah apa yaaa yang dipilih buat si kecilku..
tanya sana sini.. jawabannya kurang lebih sama : pisang, hehe sudah tradisi..
but, di pasar tradisional deket sini ga ada eum pisang ambon, raja cere, apalagi cavendis.. adanya pisang yang guede buat dijadiin gorengan itu loh.. hmm, apa dong.
akhirnya tanya sama bunda Yessie, alumnus dosenku dulu :) diajak deh join hhbf, hhbf itu homemade healthy baby food.. itu grup di fb.. yup, finally dapetin pencerahan..
ternyata, menurut bukunya tatang sutarma *loh?? maksudnya, menurut bukunya  Bapak Wied Harry Apriadji : , baiknya mpAsi bayi pertama kali itu dikenalkan buah-buahan. Karena buah mengandung karbohidrat sederhana yang relatif mudah dicerna bagi bayi yang notabene selama 6 bulan baru mengenal ASI saja..
List buah-buahan yang boleh diberikan : 

  • Jeruk : jeruk baby, jeruk orange, jeruk keprok manis
  • Jambu biji: Sebaiknya pilih jambu biji merah karena lebih kaya betakaroten
  • Pepaya
  • Avokad
  • Melon: melon hijau, melon jingga
  • Semangka : semangka merah, semangka kuning
  • Apel manis contohnya apel merah Red Delicious
  • Pir Manis contohnya pir Yangli, yang warna hijau itu loh
  • Pisang: Pisang ambon
  • Mangga Manis: Mangga madu, mangga arumanis, mangga manalagi

Nah, berbekal ilmu itu, Bunbun memilihhhhhh avokad sebagai buah pertamanya Krishna.
ini dia penampakannya :

Reaksinya Krishna pertama kali : mesem2 keanehan, hehe. It's somenthing new for me, Mommy! Gitu kali ya kesannya :) But, semuanya habissss.. Alhamdulillah.. Memang secara teksturnya masih dikasih yang encer banget, supaya ngga terlalu kaget.

Ok Darling, kita cobain avokad 2-3 kali yaa, semoga lulus tes alergi ^^

Ohya buat Mommy yang mau tau resepnya, ini Bun pake alpuket mentega (yang wangi banget itu loh, semu2 wangi belimbing), just simple, dikerok pake sendok, karena teksturnya Bun rasa kurang halus, jadi disaring lagi pake saringan kawat, ditambah ASI atau air hangat. Jadi deh,, semua porsinya dan tingkat keencerannya masih dikira-kira, disesuaikan dengan kemampuan baby kita,,


Happy MP-ASI. Ciao!!


Thursday, February 16, 2012

my first project @ Feb 2012

Seminggu kemarin liburan ke Bandung, yippie.. senangnya.. nanti ya cerita & upload fotonya menyusul..
Gak sabar nih ingin nge-post tentang my first project..

Awalnya tau produk "ini" dari jaman kuliahan, sempet pakai produknya, emang wangiii dan berkhasiat nyembuhin bibir pecah-pecahku *ups,buka kartu.. Tapi bener-bener gak kepikiran untuk jadi "member".. Setelah berkeluarga, ada salah satu sahabat yang intens banget smsan, gara-gara senasib *sesama emak2 :D
Namanya Ika erika (*hey, you! you eksis di blog I, ahaha). Di pertengahan 2011 dia nawarin buat jadi "member" si produk "itu". Hah, malesnyoooo. Aku tolak deh halus-halus. Tapi kita tetep intens smsan karena sama2 punya cita2 yang sama (haduh belibet deh Pow!!). Sama-sama ingin punya rumah, mandiri, jadi full time mommy, tapi bisa berpenghasilan. What? How it can?

Sekarang nyaris tiap saat lappie tuh nyala, secaraa kami si keluarga kecil di Surabaya kan nonton tivi nya pake tv tuner *nasiiib nasiib.. Pastilah nyambil ol, buka fb, loh kok banyak banget ya iklan tentang "berpenghasilan" di rumah dll.. Coba buka, eh ternyata dBC.. liat iklan yang lain, eeh dBC lagi.. Wah kayanya booming banget nih dBC, gak mau dong saya ketinggalan info. Tanya lah ke Jeng Ika, ahaha ternyata dBC merupakan fasilitas penjualan produk "itu" juga.

Sampai saat itu, masih belum greget. Sampai pada saat Pow ingin merasa cantik, hehe galaunya emak2 begini nih.. Karena yang namanya wanita itu ingin selalu tampil menarik, apalagi di depan suami, nah kepikiran deh untuk belajar dandan dan ngerawat badan. Syut!! Pikiran marketingnya muncul, kalau bisa tampil menarik sambil nikmatin diskon dan bonus-bonus lainnya why not?

Yuhuyy di penghujung liburan (baca: Sabtu sore, 11.02.2012) meluncurlah saya ke rumah Ika untuk join dBC.. ternyata dia udah di lever Manager, huaa huaa hiks, coba kalau 8 bln yg lalu saya "nurut" hehe.. Gapapa, tidak ada kata terlambat untuk bergabung, daripada dinanti-nanti malah tambah ketinggalan jauh.

hihiiy.. Bismillah, Allah, blessing me please :)

Thursday, February 2, 2012

chicken katsuu extraordinary

Ada ayam fillet yang dibawain mertua waktu hari Minggu, hmm dibikin apa yaak?
Di dapur ada tepung panir, ada telur, yuhuiii, lets make chicken katsuu :)

Bahans :
1. ayam fillet / atau pisahkan daging ayam paha atas dari tulangnya
supaya hasilnya lebih empuk, tusuk2 pakai garpu atau dipijat2 bagian dagingnya..
bumbui dengan merica/lada putih, garam, dan sedikit lada hitam (kalau suka)
2. siapkan tepung Panir (bisa dbeli langsung di supermarket juga banyak ko)
3. siapkan juga tepung terigu
4. kocok lepas 1 butir telur dengan garpu
5. panaskan penggorengan dengan api yg paliiiiiiiiing kecil,supaya hasil masakan tidak gosong


Steps : ambil ayam fillet --> celupkan ke telur --> masukkan ke terigu --> celup telur lagi --> masukkan ke tepung Panir --> goreeeeng.. 

Untuk SALADnya (inspirated by Teh Ana, trims ya :*)
*wortelnya di parut trus cuci sampe tiga kali biar berkurang smell khas wortel nya, trus kasi cuka garam dikit trus gula masukkin kulkas biar seger
*kol nya di potong tipis2 cuci sampe bau kolnya berkurang tiriskan masukkin kulkas
*saos thaousand island nya pake mayoneisse
*saos tomat yg udah jadi ya,boleh tambah susu kental manis dikit

and........... TARAaa!! disajikaaaan ^^

NB : untuk kali ini Bun pake rebusan pek coy sebagai pengganti saladnya, karna belum punya parutannya,hehee, rebus sebentaaaar aja,tiriskan,jadi deh.



Ohya, alasan kenapa dibilang "extraordinary" karena si bentuk chicken katsuu nya yang imut2, biasanya kan seukuran telapak tangan tuh, hehee.. plus fresh saladnya diganti pakcoy, ahahaa.. "gak biasa" kan? :D

=have a nice try!= Ciaoooo, Bunbun ..

Your Birthday, Dear :)

Ayaaaaah,, ini ultah kedua kalinya Ayah setelah kita nikah.. Sekaligus ultah Ayah yang pertama yang Krishna rayain,, secaraaa si Kasep baru lahir :)

Sejujurnya Bunbun rada sedih, karna ga bisa baking cake, ga bisa kasih surprise kaya tahun lalu (*ayooo Boyang inget ga, itu lhoo yang disuruh tutup mata sambil muter-muter 7 keliling, hihiii).

Tengah malem, langsung sms si Boyang. Lha?? Kok sms.. Iya kan Ayah lagi lembur.. *duuuh,emak yang satu ini ababil deh, kadang bilang Ayah kadang Boyang, ga apa-apa ya :))

Subuh-subuh Ayah pulang langsung kecup kecup mesra, cuci muka, shalat, tidoooor.. Hehee.. Nemenin Krishna ya Ayah?

Tiba-tiba ngeliat bungkus kacang polong, sisa cemilan kemarin. Tuing!! Ada bohlam diatas kepala (ada ide maksute, hahaa) Let's make something new!
Si kacang polong dibikin ini itu, foto jeprat jepret, edit, dan.. Ini dia hasilnya >>>


Huaaa its make me satisfied.. Ditengah kegalauan Bunbun karna ga bisa ngasih surprise, setelah semalaman manyuun gara-gara mikirin mo beli kado apa, bener-bener deh. Something new, something special, yang cuman Bun bikin demi si Boyaaaang.
Ditambah pas Ayah bangun senyam senyum, syalalalalalaa senangnya hatikuu ^_^

Love you so much, Dear..
*kisskisskiss..

Jan, 2012

1st trial.. *chefbyaccident* Roti Goreng Sosis

Hi Mommies..

Ceritanya si akuh ni penganten baru, kan pengennya berduaan terus, hehee.. Kami tuh doyannya nyambangin tempat makan di Bandung,, jadi ngedatenya yaa kuliner gitu.. Begitu punya baby, kami pindah ke Jakarta, wuduhh jaranglah kita jalan-jalan nih, berat diongkos, hehee karna harus pake taksi, maklum udah punya buntut, si Kasep Krishna.. Disana lumayan dapet rumah yang imut2 nan hangat, jadi bisa ada acara masak memasak.. Tapi yaaa flat lah, masak-makan-habis :))

Someday si Boyang (Boedi Sayang, ahahaaa panggilan mesra nih *blushh*) minta, Mbun coba deh direka-reka gitu hasil masakannya.. Tuingg oh iya yah, kenapa ga nyoba..?

Kebetulan si Boyang nih salah beli roti tawar, beli pagi-pagi tapi expired datenya nanti malem, *gubrakk.. Pikir....pikir....bikin apa yaa.. Iseng buka-buka buku menu bayi&balita (fyi : buku ini dibeli buat persiapan Krishna MP-aSI) ehh nemu tuh judul "Roti Sosis".. Xixixiii, bahan semua lengkap, okayyyy let's try..

Bahan-bahannya :

*roti tawar, potong bagian pinggirnya..
*sosis, boleh dibelah dua memanjang, boleh utuh
*tepung panir : untuk bagian kulit
*1 bh telur, kocok lembut

Cara bikinnya :
*tekan2 roti tawar sampai gepeng,berhubung dapur Bun masih minimalis jadi itu roti kita tekan2 pakai sendok sayur sampai rata,ahahaa..
*simpan sosis di satu sisi roti, gulung
*oles telur untuk merekatkan
Bikin sampai roti habis..

Setelah semu roti siap, celup satu persatu ke dalam telur lalu masukkan ke tepung panir -> goreng..
sudah deeeh,jadi...
siap2 tersenyuuum!!

nb : jangan lupa yaa apinya yang paliing kecil supaya hasil warnanya *golden brown*, u..suka deh liatnya..


=have a nice try!= Ciaooo, Bunbun ^_^


Wednesday, February 1, 2012

Kita Pro ASI Yuk..

Hi Mommies, ini ada share dari seorang teman di Grup AIMI,, Semoga bermanfaat yaa untuk menguatkan tekad kita memberi ASI sampai Buah Hati berusia 2 tahun ^_^

Pengalaman pribadi studi Marketing Research ttg ASI VS Sufor Jan 29, '12 11:46 PM untuk semuanya
Jadi inget, dulu pernah bikin riset ttg susu formula merek X, buatan Eropa di pertengahan tahun 2008. Interviewnya sama dokter-dokter anak di Indonesia, pas banget ketika saya sedang hamil.

Ketika saya ikut serta dalam riset ini, saya belum kebayang sama sekali bakal kasih ASI sampai 22bulan, dan kasih homemade food ke Alika; anak saya, dan gak memberikan susu formula sama sekali. Boro-boro kebayang pumping ASI dan bawa-bawa pompa dan segambreng peralatan perang ASI lainnya, wong dulu tuh mikirnya pasti soal "merek susu apa ya yg bagus?" atau nanya ke orang-orang: "Merek susu apa ya yang bagus?".

Sampai suatu hari Saya dapat kesempatan untuk bantu di project riset tentang susu formula merek ini. Fyi: ini adalah salah satu merek susu buatan Eropa yang terkenal di Indonesia. 

Dan sebelum fieldwork dimulai, saya seperti biasa melakukan brainstorming meeting bersama orang brand (Orang Swiss) dan orang R&D yg menjadi salah satu peracik formula susunya (Dokter asal New Zealand).

Dari hasil brainstorming meeting ternyata diketahui bahwa alasan mereka membuat study pemasaran di Indonesia karena pangsa pasar susu formula di Indonesia itu sangat besar, termasuk dalam 5 besar di dunia. Sementara, di Eropa sendiri para produsen susu formula sangat susah buat jualan produk susu formula, karena pemerintahnya sangat galak dan sangat ketat dalam mengatur penjualan susu formula. 

Hal ini berbeda dengan pemerintah Indonesia yang belum galak dan masih "Pro" Susu formula. Belum lagi ditambah dengan adanya stigma dari orang Eropa mengenai susu formula yang dianggap "rubbish product" - karena terlalu banyaknya process dalam pembuatannya: dari cair ke bubuk dan terlalu banyak bahan kimia yang dibutuhkan dalam proses pengubahan bentuknya dan terlalu banyak fortifikasi yang artinya terlalu banyak bahan kimia di dalamnya.  Makanya produk X ini mau meningkatkan penjualannya di Indonesia, karena memang lebih mudah dan lebih gampang :p

Ketika Saya mendengar cerita itu di meeting itu, Saya sebenarnya sudah agak shock dengan keterangan mereka, karena pemahaman saya mengenai susu formula "yang sangat sehat" ternyata salah. 

Namun memang, meski sudah mendengar penjelasan orang Brand dan R&D tersebut, penjelasan tersebut masih belum begitu bisamembuat hati saya tergerak untuk memberikan ASI pada calon Bayi Saya. Saya bahkan masih terpikir untuk tetap kasih formula.... Mungkin campur laah 50% ASI : 50% formula. Kan saya kerja..?? *alesan*

Setelah selesai brainstorming meeting, saya iseng bertanya pada orang R&D yg meracik susu formula merek ini, karena beliau adalah Ibu dari 1 anak, dan anaknya berusia 3thn. Tujuannya seperti biasa, karena saya ingin cari referensi mengenai merek susu formula, soalnya dia kan dokter dan R&D susu formula. Jadi pastinya referensinya OK :p 

Jadi langsung saja Saya tanya ke beliau, "Kalau Anda dulu kasih susu formula merek apa?" (dengan keyakinan, pasti dia akan bilang merek yang dia racik). 

Ternyata saya mendengar jawaban diluar harapan saya, karena dia bilang:"Saya tidak kasih susu formula sama sekali" *Saya bengong*.

Lalu saya tanya lagi: "Terus dikasih apa? Susu UHT?"

Dijawab sama beliau: "Tidak, saya baru kasih UHT ketika umur 2 tahun" *dan saya makin bingung dan shock*

Saya tanya lagi: "Terus dari 0 - 2 tahun anak Anda dikasih apa?"

Dia jawab sambil tersenyum: "Saya kasih ASI, karena susu formula itu nutrisinya itu tidak sebanding dengan ASI."

Agak shock denger jawaban dari si ibu R&d itu. Apalagi pas denger dia bilang lagi:"Saya menyusui smp anak saya umur 24bln, setelah itu langsung saya kasih UHT. No formula at all!" *Dan saya pun menganga*

Saya tanya lagi" seriously?"

Dia jawab lagi: "Yup. Very serious". Dan semua orang mendorong saya untuk memberikan ASI. Jadi masa menyusui Saya menjadi lebih mudah"

Tetapi tetep aja... Meski sudah denger pengakuan si R&D itu... Saya masih agak tidak percaya dengan pengakuan dia, sampai pada akhirnya saya menginterview 5 dokter anak di Indonesia: 3 yang Pro ASI, dan 2 Yang Tidak Pro ASI. 

Hasilnya? Semua dokter anak yg diinterview itu mengakui hal yg sama: ASI is the best dan paling cocok dengan metabolisme bayi. Dan susu formula cuma bisa diserap 0,sekian persen oleh tubuh bayi. 

Bahkan 2 dari 3 dokter yg pro ASI kasih urutan gimana nutrisi diserap bayi dari bayi msh dlm kandungan sampai dia 2 thn: 

ketika bayi di kandungan: bayi akan menyerap semua nutrisi dari sari makanan (bukan susu ya) yg dikonsumsi ibunya. Dan nutrisi yang dibutuhkan oleh si Bayi ketika dalam kandungan itu cuma sedikit, gak perlu jumlah yang banyak, karena si janin itu kan juga ukurannya masih sangat kecil jika dibandingkan kebutuhan manusia biasa.

Jadi even Susu hamil juga tidak perlu, karena kebutuhan kalcium/folat/AA/DHA/Kolin itu bisa didapat dari makanan yang dikonsumsi oleh si Ibu. Jadi, asal Ibu makan makanan yang sehat (sayur, ikan, telur, daging, buah) secukupnya, pasti kebutuhan nutrisi sang janin dan sang Ibu akan terpenuhi. 

Dan dokter kandungan biasanya sudah kasih vitamin dan supplement yang menunjang nutrisi sang janin. Jadi minum susu hamil sebenarnya malah bisa membuat Ibu obesitas karena kelebihan kalori (bukan nutrisi).

Ketika bayi umur 0-6bln: Bayi cuma bisa menyerap ASI, karena ASI sangat sesuai dengan pencernaan bayi yang masih sangat rentan dan sangat sensitif, karena kandungan ASI yang sangat spesifik. Dan AA, DHA, AA, dsb yang di dalam ASI-lah yang cuma bisa diserap sempurna oleh otak Bayi :). Sementara kandungan dalam susu formula secara umum cuma bisa diserap bayi 5-10%kl gak salah (lupa euy, udah lama bgt soalnya risetnya) CMIIW.

Ketika bayi usia 6-12bln: Bayi  menyerap 70%ASI, dan 30%nya adalah sari makanan.

Oleh karena dari itu, buat Ibu-ibu yang anak-anaknya usia 6-12bulan, sebenarnya di masa ini tidak perlu terlalu khawatir kalau anaknya ketika di usia ini masih susah makan, karena di masa ini sebenarnya adalah masa untuk mulai mengajarkan anak dan mengenalkan anak makanan padat, bukan untuk memenuhi kebutuhan total nutrisi harian anak. Sementara susu formula? Cuma bisa diserap sekitar 15-20% (CMIIW).

Ketika bayi usia 12 - 18bln: Bayi bisa menyerap ASI 50% dan sari makanan 50%

Ketika bayi usia 18-24bln:Bayi menyerap ASI sebesar 30% dan sari makanan 70%, dan disini peran ASI lebih pada daya tahan/body immunity, karena di usia ini bayi sangat rentan terkena virus/bakteri karena sudah mulai lebih banyak memakan makanan padat dan mulai mengalami fase oral alias mulai memasukkan semua barang ke mulut :p 

Dan  AA, DHA, Kolin, Prebiotik yang dibutuhkan Bayi di rentang usia ini hanya bisa diserap sempurna 100% kalau sumbernya dari sari makanan yang dimakan oleh bayi dan dari ASI (dari sari makanan yang dikonsumsi Ibu yang menyusui).

Sementara ketika  anak berusia 2thn ke atas, sebenarnya susu formula sudah tidak bisa diserap lagi karena memang sudah tidak ada perannya dalam pertumbuhan anak, sementara ASI msh bisa diserap untuk kepentingan daya tahan tubuh/body immunity.

Oleh karena itu, bayi yang mengkonsumsi susu formula biasanya akan sangat jauh lebih gemuk, karena memang kandungannya tidak terpakai dan tidak terserap dengan sempurna, sehingga berubah bentuk jadi lemak, sementara ASI terserap sempurna oleh tiap elemen dalam tubuh bayi, terutama oleh otak si Bayi :)

Oleh karena itu juga, menurut pengakuan 2 dokter yang tidak Pro ASI, mereka biasanya kalau menyarankan susu formula pasti selalu dengan alasan: "Biar anak Ibu lebih gemuk/tidak kekurangan berat badan" (itu pengakuan para dokter itu loh.. :p)

Dan... DHA, AA, Kolin, Spengomiolyn yg ada di susu formula sampai sekarang belum diketahui manfaatnya..atau bahkan efek sampingnya!! (Dan menurut orang brand dan orang R&D brand X ini, WHO juga sudah menyatakan hal yang sama soal ini).

Kenapa dikatakan belum ketahuan manfaat dan efek sampingnya? Karena bayi-bayi yang mengkonsumsi susu dengan kandungan AA, DHA, Kolin, dsb ini rata2 lahir dr th 2000 ke atas, tahun-tahun di mana kandungan-kandungan ini mulai diperkenalkan oleh para produsen susu formula.

Dan bayi-bayi yg mengkonsumsi AA, DHA, LA dsb yang ada dalam susu formula ini BELUM ADA yang menjadi ibu, sehingga belum tahu efek jangka panjang dan efek domino yang dihasilkan oleh kandungan-kandungan itu.

Dan pengakuan yang paling menakutkan buat saya sebenarnya adalah ketika orang brand dan R&D dari brand susu formula X ini menceritakan kalau semua kandungan itu tidak ada yang pernah diuji cobakan ke bayi manusia sebelumnya!!! (Scary huh?!!)

Akhirnya, sejak saya tahu info-info soal itu, mata saya jadi terbuka sangat-sangat lebar.... Dan sejak saat itu juga saya langsung mengubah niat saya untuk kasih ASIX, karena Saya pikir "Yang membuat racikan susu formula saja kasih ASI, masa Saya engga?"

Demikian sharing pengalaman Saya. Mohon maaf ya kalau ada yang tidak berkenan atau salah-salah info. Maklum, risetnya dibuat thn 2008 pertengahan :)

Jakarta, January 2012

Ciaooo! Bunbun Sipow..

Tuesday, January 24, 2012

lulus sarjana ASI eksklusif ^^

Alhamdulillah, setelah menempuh perjalanan selama 6 bulan dan juga berbagai tantangan ini-itu, saya berhasil memberikan ASI eksklusif untuk Si Ganteng Krishna..
Seneeeeeeeeeeengnya :)
Lulus deh S1 ASI nya.. Kecupkecupp buat Krishna..
Ditambah pula ada sertifikat dari AIMI, trims ya :)
Semoga Krishna bisa lulus S2 dan S3 ASI, aamiin.. GO ASI!! :)


Wednesday, January 11, 2012

Bayi Bingung Puting

Terinspirasi dari seorang teman. Ia melahirkan di rumah bidan praktek swasta secara normal. Satu hal yang disayangkan, bayinya diberi susu formula (sufor), menggunakan dot pula. Bukankah sekarang digencarkan pemberian ASI eksklusif oleh tenaga kesehatan?? Saya jadi bingung dan sedikit kecewa. Eit, kok jadi OOT –out of topic begini. Hem kaitannya adalah si Ibu (teman saya itu) jadi menganggap bahwa penggunaan dot itu dianjurkan oleh tenkes  –tenaga kesehatan.

Cerita masih berlanjut. Saat pulang ke rumah, Ibu itu tetap memberikan ASI namun menggunakan dot. Sangat disayangkan.. Karena dengan pemberian ASIp (ASI perah) menggunakan dot, Ibu kehilangan dua hal penting, yaitu momen skin to skin contact dan juga keterikatan emosi yang lebih mendalam dengan bayinya, at least ya dia tetap menggendong bayinya, namun rasanya berbeda bila kita langsung menyusui bayi kita. Setelah sharing, si Ibu termotivasi untuk memberikan ASI secara langsung kepada si bayi. Namun yang terjadi, ibu sedih karena bayinya tidak mau menghisap dengan kuat ke payudara Ibu tapi kalau diberi dot, si bayi minum dengan lahapnya.

Ini dia yang dinamakan bingung puting. Bayi bingung manakah sumber kehidupannya (:sumber makanannya), karena terbiasa diberikan dot sejak lahir, dan bayi sudah “merasa” bahwa si dot inilah yang membuatnya kenyang, jadi saat disodorkan payudara Ibu, bayi enggan untuk menghisap dan terus-menerus menangis minta mimi (:dot).

Kalau hal ini terjadi pada Mommy, jangan khawatir, belum terlambat untuk memberikan ASI secara langsung. Satu hal pertama yang harus benar-benar dicamkan, YAKINI oleh Mommy bahwa :SAYA BISA! Beri sugesti positif pada diri sendiri untuk menyusui bayi secara langsung. Hal ini pun harus didukung oleh lingkungan, terutama suami. Ajaklah suami diskusi, dan minta dukungan 100%. Bila Mommy masih tinggal di PIM (Pondok Indah Mama/Mertua), berikan juga penjelasan kepada mereka. Tak mudah memang, tapi bukan berati tak bisa kan? Kalau boleh saya list, hal-hal selanjutnya adalah :
  • ·         Latih posisi menyusui yang paling nyaman untuk Mommies.
  • ·         Lakukan breastcare / pijat payudara secara teratur. (Next notes akan dibahas,insyaAllah)
  • ·         Simpan dot dalam kardus, kardusnya simpan di gudang, gudangnya dikunci. He J Maksudnya supaya kita tidak tergoda untuk memberikan dot.
  • ·         Bersabar J Karena, bayi pasti memerlukan waktu adaptasi untuk bisa menyusui secara langsung. Bila menangis terus-menerus, lama kelamaan bayi akan tahu bahwa ini dia sumber makanannya (:Payudara ibu).
  • ·         Ikuti milis/grup pendukung ASI. Sekarang ini sudah banyak sekali yang menggunaka media online, sehingga Mommies dapat mengaksesnya dimanapun dan kapanpun.
  • ·         Kalau benar-benar bingung, segera temui konsultan laktasi yang dapat ditemui di banyak RS swasta.


Ciaoo! Happy breastfeeding. Give the best for our Lovely Child ^^
 Sipowshe'spow

Tuesday, January 10, 2012

ASI kurang atau sedang Growth Spurt yaa?

Duh selama 2 hari ini Bebe Krishna kok agak rewel ya? Mimi siangnya sering banget, kadang Bun takutnya dia masih laper sementara ASI belum diproduksi ulang. Tergoda untuk kasih sufor? Oh no!no!no! breastfeeding still the best for him. Tapi kenapa ya? Ditambah pula pola tidur siangnya sebentar-sebentar, paling lama 30 menit, itupun kalau ditemani Bunbunnya. Kalau ditinggal? Yaa kebangun lagi deh. Inginnya digendong terus, nyaman sepertinya. Fyuhh a little worry nih. Coba ngunjungi group Buibu menyusui, ternyata katanya Bebe lagi mengalami Growth Spurt.

Menurut artinya itu sendiri Growth Spurt itu adalah Lompatan Pertumbuhan. Growth spurt merupakan bagian penting dari perkembangan normal bayi. Growth spurt dapat dilihat dengan adanya perubahan pola tidur dan pola menyusui bayi akibat adanya perkembangan yang signifikan baik pada jasmani, otak, maupun pada gerakan motoriknya, seperti misalnya bayi yang akan mulai tengkurap dan sebaliknya, merangkak, berjalan, dsb. Adanya perubahan pola menyusui ini mengakibatkan banyak  Mommy mengira ASInya kurang. Karena tiba-tiba saja bayi yang tadinya anteng, minum dan tidur berjadwal normal, eh sekarang ingin nempel mimi melulu seharian. Bayi juga jadi rewel dan Mom sulit melakukan aktivitas lain.

Bayi kita dapat mengalami Growth spurt lebih dari satu kali. Paling awal terjadi pada usia 7-10 hari atau sekitar masuk minggu kedua kehidupannya, kemudian di minggu ke 3 dan 6; lalu saat 3 dan 6 bulan. Selain ini ada juga waktu-waktu random dimana anak juga mengalami semacam growth spurt dan ternyata, ini berlangsung sampai usia remaja. Lamanya growth spurt pada bayi antara 2-3 hari sampai seminggu atau bisa juga lebih.

Kadang kasihan kalau bayi kita jadi kurang jam tidur siangnya, padahal saat mereka tidur itu merupakan saat perkembangan yang optimal. Cara dibawah ini dapat dicoba :
1.     Ubah posisi menyusui. Bila Mommy biasa menyusui sambil duduk, cobalah posisi tiduran. Atau kalau bayi merengek ingin digendong, cobalah posisi menyusui sambil digendong, usahakan bayi senyaman mungkin. Jangan lupa Mommy pun harus tetap memperhatikan kenyamanan saat menyusui supaya tidak cepat lelah.
2.     Ajak bayi berjalan-jalan. Bila dirasa asupan sudah cukup banyak, coba bawa bayi jalan-jalan keliling kompleks. Kalau memang dia ngantuk, begitu terkena udara luar rata-rata bayi lebih cepat tertidur.

Jangan lupa juga untuk menjaga komunikasi kita dengan Si Kecil ya Mom, berikan pengertian pada dia, misal : “Nak, yang sabar ya. Ini adalah salah satu fase pertumbuhanmu, tenang saja Mommy akan selalu ada menemani.”

So, untuk para Mommy, siap-siap ya. Karena saat Si Kecil mengalami growth spurt, Mommy harus ekstra efektif waktu saat melakukan dailyactivty dan untuk menangani dia yang sedikit-sedikit nangis dan terus-terusan minta mimi.

Ciaoo! Sipowshe’spow.

Additional Source:
·         American Academy of Pediatrics Section on Breastfeeding “10 Steps to Support Parents Choice to Breastfeed Their Baby”, 1999.

Monday, January 2, 2012

Happily ever after itu ........

Happily ever after itu ........
Banyak yang bilang : mana mungkin? bohong banget! or ga akan pernah ada yang kaya begitu.
emberrrr bo, kalau buat saya kebahagiaan disini bukan berarti full of happiness lho..
Justru sedikit adu argumen, sedikit sikut, sedikit gontok2an, jambak2an (loh,loh,bukaaan!) maksudnya perbedaan pendapat yang bisa menimbulkan perselisihan kecil dan diem-dieman itu dibutuhkan buat setiap pasangan. yang musti terus kita lakukan itu mencoba mengambil hal positif di setiap permasalahan yang ada (doooh bahasanya,berat..)

Repost dari temen nih :
Pria dan wanita dalam menjalin hubungan, masing-masing memiliki kebutuhan dan tuntutan yang berbeda kepada pasangannya. Kebutuhan yang pertama adalah kebutuhan berbagi. Wanita (yang dikatakan berasal dari Venus) memiliki kebutuhan berbagi yang cukup tinggi. Wanita cenderung menceritakan segalanya, sedangkan pria (yang dikatakan dari Mars) cenderung menceritakan apa yang memang perlu diceritakan. Pria membutuhkan untuk berkata-kata hanya 7.000 kata per hari Sedangkan wanita, harus melampiaskan 20.000 kata per hari… that’s amazing…! 

Kondisi ini membutuhkan respon yang berbeda antar pria dan wanita. Wanita jika bercerita, cenderung menceritakan segalanya, tujuannya adalah hanya ingin didengarkan. 
Sedangkan pria hanya menceritakan apa yang perlu diceritakan, tapi saat pria sudah bercerita, dia akan mengharapkan masukan/feedback. Saat pria tidak mau bercerita, jangan dipaksa untuk bercerita, itu artinya “percayalah, aku ingin mencoba menyelesaikan sendiri masalah ini”.

Gitu tuh faktanya, eh bener banget loh kealamin sendiri soalnya, ehehee ketauan deh baweel.
Contoh kasusnya nih kalau pasangan kita lagi meledak2 ngomelnya, biarin aja dulu sampai yang dia ingin ungkapin itu beres, try to be a good listener aja dulu, siapa tau di kantornya lagi banyak masalah. Tunggulah sampai adem, baru dibahas bareng. Pasti deh lebih nyaman buat kedua belah pihak.

So, karna pria&wanita itu sama sama unik, jadi saling menghargai&memahami itu harus bener2 deh di aplikasikan supaya bisa "happily ever after.."

menikah di 10-10-'10

assalamu'alaikum..
bingung saya mau ngepost apa nih. emm narsisan sedikit dulu kali yaa.
setelah cukup lama mengenal sang kakanda, di awal Desember 2009 dilamarlah saya oleh si dia yang belum bisa disebutkan namanya (dooh..) sambil nentuin tanggal pernikahan : 10-10-'10, hihii manfaatin tanggal kembar nih..
So, mulai tuh persiapan di awal 2010. Setelah bikin list gedung, langsung survei, ternyata oh ternyata dari 5 gedung yang dikeceng itu 3 statusnya udah full booked untuk resepsi pagi-malam (biasanya tiap gedung di bandung ngadain 2 resepsi,jam pagi dan malam), olalaa.. sedikit lesu :( weit.tapi harus terus berjuang!! besoknyaa saya&mamah ke gedung ke-empat, kita kesana pagi-pagi banget,jam 7,hehehee udah semangat berkobar aja tuh. alhamdulillaah di gedung ini masih available :) memang sih agak kecil gedungnya,tapi lahan parkirnya lumayan luas,ok.sip.deal! bismillah :)
oh iya,setelah dilamar,kami LDR lagi,si dia langsung terbang ke Tanah Borneo sana buat mencari sesuap nasi segenggam belian untuk maskawin,ahahaa :D Jadilah yang pakepuk (what?bahasa mana ini? baca :sibuk) untuk urusan ini-itu tuh saya&keluarga.
hmm awalnya masih kerasa lama waktu teh,tapi begitu H-6 bulan,serasa cepeet bgt deh ngalirnya waktu. persiapan harus udah lebih mateng lagi nih. Kalau kata orang tua jaman dulu di Sunda : "Neng,ati-ati sok aya wae gogoda ka calon panganten teh" (translate: Neng/Dik, hati2,suka ada aja godaan untuk calon pengantin), alhamdulillah KOMUNIKASI yang mantep bisa ngatasin smua godaan, ada sedikit trouble di kartu undangan,janjinya H-2 bulan itu udah jadi,ini masa H-3 minggu masih belum naik cetak. Hiks33x, sempet nangis..tapi yaa sudahlah toh dengan nangisnya kita ga akan tiba2 juga itu undangan jrengjreeeng!jadi, ya kan? unrecomended-place! (loh loh,kok jadi emosi,hehee). Satu lagi, di H-5 hari,HPku ilang,padahal udah disiapin undangan buat temen2 via sms,hmm. Tapi saat itu juga keinget,mungkin ini cobaan buat kami. Jadi yaa pasrah&berdoa,,
Akhirnyaa hari H tiba, waduh pemirsa! deg-degannya minta ampun deh, kaki nih serasa ga napak (bukan berarti saya bukan manusia yah),xixiii,maksudnya saking nervousnya gituuu.. Berdoa-dzikir terus dalam hati.. Meminta yang terbaik pada Allah,, sambil didampingin si sahabat jaman kuliah niy : Gita Listryani (sayang dia bukan blogger,jadi ga bisa di toel:)) Tau tau : SAH!!SAH!!SAH!! Alhamdulillaah..
Jadilah dipersunting Pak Budi Anggakusumah (Finally namanya muncul,hehe)
And..the story goes happily ever after.. aamiin ^_^